Menyemai Asa di Fatamorgana

                        

                     Adek Uncu

segala hal yang kelihatannya nyata jika dipandang dari jauh, namun ketika dilihat dari dekat justru tidak nampak dan  bahkan tidak ada. Itulah aku sekarang,seorang bocah laki - laki kecil yang selalu mencoba untuk mendekati namun sayang " dia" pergi dan menghilang tanpa meninggalkan satu alasan,salah kah aku jika menyemai kasih yang berharap akan berbalas dari seorang yang selalu ku ingin berada di sampingnya.

Jeritan hati ku yang bersuara tapi tak terdengar,hilang terbawa hayal dan diam tapi sakit,kadang yang jauh terasa dekat, begitu pun sebaliknya, kusimpulkan yang berjarak ialah rasa,salahkah aku bila menyemai rindu di antara doa yang selalu di anggap sebagai fatamorgana,aku hanya anak lelaki kecil yang menginginkan rasa tidak hanya sekedar asa,lihatlah mataku yang selalu menantikanmu...." biyah".
Bahkan rasa ingin bersamamu tetap akan kuat, walau dikikis, disayat, dan dilenyapkan. Ia akan tetap ada,walaupun mereka dan dirimu mengatakan itu tak kan pernah ada.

Apapun yang sedang kamu  cari naak.. tidak akan selalu datang dalam bentuk yang kamu harapkan,hal itu yang selalu di dengungkan ke telingaku.Aku hanya bisa menahan kecewa,pertemuan yang harusnya penuh tawa rupanya hanya tersimpan dalam angan-angan.

 Hari ini dimana aku memulai untuk memberanikan diri,untuk menyatakan hanya perlu sedikit ruang untuk menulis betapa aku merindukanmu,rindu yang bukan sekedar fatamorgana.
Jika penantian ini tak berujung, maka namamu akan tetap ku sanjung,dariku lelaki kecilmu.


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Mengenai Saya

Foto saya
Lubuk Basung, Agam Sumatera Barat, Indonesia

Cari Blog Ini

Pengikut