Agam,humas 22 Juni 2023.
Terus belajar dan berproses untuk kemajuan madradah,MAN 5 Agam mengadakan studi tiru tentang kurikulum merdeka ke MAN 1 Bukittinggi dengan jumlah 30 orang tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,yang di laksanakan pada hari kamis tanggal 22 juni 2023,selain tenaga pendidik dan tenaga kependidikan studi tiru ini juga di dampingi oleh ketua komite MAN 5 Agam Hasbi Sikumbang.
Kegiatan ini langsung di pimpin oleh Suhermi selaku kepala madrasah,di dampingi oleh wakil kepala bidang kurikulum Tuti suriani,wakil kepala bidang kesiswaan Yerni Fatma,Wakil kepala bidang sarana dan prasarana Joni Lizar dan wakil kepala bidang kehumasan Husna Dessi,Berangkat dari madradah tercinta tepat pukul 07.30 WIB dan tiba di MAN 1 Bukittinggi pada pukul 10.00 WIB. Rombongan dari MAN 5 Agam disambut dengan ramah dan hangat oleh para wakil kepala MAN 1 Bukittinggi.
Studi tiru merupakan konsep belajar yang dilakukan pada suatu institusi yang dianggap lebih kompeten dalam suatu hal dengan maksud peningkatan mutu, perluasan usaha, perbaikan sistem, penentuan kebijakan baru, perbaikan dan peraturan perundangan. Studi tiru dilaksanakan dengan salah satu tujuan untuk membawa manfaat, meningkatkan sinergi, dan membangun kerja sama antara masing-masing lembaga pelaksana Studi Tiru.
Acara Studi Tiru dimulai pukul 10
10 WIB, diruang Kepala madrasah Diawali dengan pembukaan dan doa yang dipimpin Waka sapras MAN 5 Agam Joni Lizar, Sambutan dari Suhermi selaku kepala rombongan, beliau menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak sekolah yang telah mengijinkan MAN 5 Agam melakukan studi tiru. Mengucapkan rasa syukur bisa berkunjung ke MAN 1 Bukittinggi,Projek-projek yang bisa dilaksanakan disini sangat kontekstual dan dekat. Beliau juga mohon ijin untuk belajar dari MAN 1 Bukittinggi Bahwasanya dalam menghadapi Kurikulum Merdeka yang sudah di depan mata dan masih minimalis, meraba-raba Kurikulum Merdeka. Namun tetap semangat untuk perubahan demi kemajuan madrasah.
Fitria Ose selaku wakil kurikulum MAN 1 Bukittinggi, mewakili kepala madrasah Menyampaikan,kita perlu sharing agar kurikulum ini nantinya sesuai dengan peserta didik kita generasi Milenial (Gen – Z). Kita mempersiapkan anak-anak kita sesuai jamannya. Dinamika yang terjadi jangan dijadikan masalah namun harus kita cari praktek-praktek yang nantinya akan menjadi standar terwujud nya pendidikan berkarakter.
Kurikulum Merdeka cenderung mengolah hati, bagaimana kita bisa memfasilitasi dan mengkondisikan perbedaan siswa (heterogen) dari segi produk. Dari sisi proses, pembelajaran harus bervariasi misalnya melihat gaya belajar siswa. Ada gaya Visual, Auditory, Linguistik (verbal), Physical (kinestetik), Logical, Sosial dan Intrapersonal. Proses pembelajaran kelas semua dapat terfasilitasi. Kemudian di asessman, Kurikulum merdeka lebih sederhana dan ada penilaian Profil pelajar Pancasila. Pesannya Kurikulum Merdeka jangan dibuat susah, karena ini adalah dinamika yang harus dijalani. Kuncinya, jangan takut beda yang penting tidak menabrak regulasi,tegas Fitria Ose
( adek ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar